TRADISI MA’GAWE PADA MAKAM DATO’ SULAIMAN DI LUWU UTARA (STUDI FENOMENOLOGI KOMUNIKASI)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejarah awal mula tradisi ma’gawe pada makam Dato’ Sulaiman, proses dan makna pelaksanaan tradisi ma’gawe pada makam Dato’ Sulaiman. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan Dokumentasi. Sumber data penelitian ini yaitu tokoh adat, dan tokoh agama di Desa Pattimang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Ziarah pada makam Dato’ Sulaiman pertama kali dilaksanakan pada saat kerajaan Luwu
dipimpin oleh raja Luwu ke XVI yaitu La Pati Pasung atau Sultan Abdullah yang menggantikan ayahnya raja Luwu ke XV yaitu La Pattiware yang merupakan raja Luwu pertama yang menerima ajaran Islam yang saat itu dibawa dan disebarkan oleh Dato’ Sulaiman. Proses ziarah pada Dato’ Sulaiman, mengunjungi bola gawe atau rumah ziarah untuk meminta izin kepada pammatoa, kemudian pammatoa mempersiapkan diri beserta rombongannya untuk berjalan dari bola gawe menuju
ke lokasi makam Dato’ Sulaiman, rombongan menggunakan pakaian hijau dan putih, setelah sampai di makam rombongan beristirahat di baruga dan menyampaikan niatnnya, setelah mengetahui niatnnya Imam desa melantunkan Adzan di makam untuk mengingatkan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

Kata Kunci : Tradisi Ma’gawe, Dato’ Sulaiman, Fenomenologi Komunikasi