PERSEPSI GENERASI Z DALAM TERHADAP TRADISI MAPPAROLA DI MASYARAKAT BELOPA KABUPATEN LUWU

Mapparola merupakan tradisi pernikahan adat Bugis berupa pengantin wanita ke rumah pengantin pria setelah akad nikah, yang sarat dengan nilai-nilai silaturahmi, penghormatan, dan penyatuan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon Generasi Z terhadap tradisi mapprola dan persepsi Generasi Z terhadap nilai tadisi mapparola dalam masyarakat
Belopa,Kabupaten Luwu. Di era globalisasi dan modernisasi, tradisi lokal menghadapi tantangan dari pengaruh budaya global dan perubahan gaya hidup, khususnya pada Generasi Z yang lahir tahun 1997-2012 dan sangat akrab dengan teknologi digital.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, kuesioner, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki respon
positif terhadap tradisi mapparola dengan tingkat pengetahuan 100% dan 83% menganggapnya masih relevan. Generasi Z memahami mapparola bukan hanya sebagai ritual adat, tetapi sebagai momen sakral yang menandai transisi dalam
pernikahan dan media membangun relasi kekeluargaan. Mereka menghargai nilai- nilai yang terkandung seperti silaturahmi, penghormatan kepada orang tua, kebersamaan, dan solidaritas kekeluargaan. Pelaksanaan tradisi mapparola di era Generasi Z bukan hanya tentang mempertahankan bentuk asli tradisi, tetapi tentang mempertahankan makna dan nilai-nilai yang terkandung sambil menyesuaikan dengan konteks kehidupan kontemporer. Generasi Z berperan sebagai agen aktif dalam transformasi dan
pelaksanaan tradisi melalui pendekatan yang kreatif dan kontekstual, menunjukkan bahwa tradisi mapparola dapat tetap relevan dan berkelanjutan di era digital dengan pendekatan yang tepat.

Kata kunci: Persepsei Gen Z, Tradisi Mapparola